Tuntutan Jaksa terhadap Novel Baswedan Memicu Perang Tagar di Twitter, Apa Skenario Apa?




Rendahnya tuntutan jaksa terhadap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan berbuntut perang taggar di media sosial. Satu kubu mengarahkan kemarahan rakyat ke istana. Kubu lain membalas dengan mengangkat masa lalu Novel Baswedan. Ada skenario apa di balik semua ini?


Jaksa menuntut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan 1 tahun penjara. Itu tuntutan yang sangat ringan untuk tindak pidana yang berdampak cacat permanen dan untuk kasus yang menyita perhatian publik sebab penyidikan dan penyelidikannya sudah berlangsung bertahun-tahun.

Rendahnya tuntutan jaksa ini tentu saja melahirkan rasa jengkel rakyat. Masyarakat yang sebelumnya terbelah antara pendukung Joko Widodo dan pendukung kubu politik fundamentalis agama bersatu mengutuk tindakan jaksa.

Tetapi lagi-lagi keresahan rakyat disabotasi para politisi hitam dan cukong-cukong pendananya. Ada kubu yang hendak mengarahkan kemarahan rakyat kepada Presiden Joko Widodo. Mereka memobilisasi akun-akun twitter dan facebook yang dikelola kontraktor-kontraktor bisnis penggalangan opini untuk memproduksi dan menyebarluaskan sentimen anti-Jokowi yang dikaitkan dengan rendahnya tuntutan jaksa.

Aksi lawan ini mendapat perlawanan balik cukong-cukong pendukung istana, yang juga mengerahkan akun-akun kontraktor politiknya, para buzzer.

Maka terjadilah perang taggar di twitter.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apa skenario di balik ini? Bagaimana seharusnya rakyat bersikap terhadap ketidakadilan yang menimpa Novel Baswedan? Bagaimana pula seharusnya rakyat bersikap terhadap kasus penganiayaan yang pernah dilakukan Novel Baswedan di masa lalu, yang hingga kini belum diadili juga?



Komentar

Postingan Populer