Hashim Adik Prabowo Tak Paham Makna Conflict of Interest


Pada 17 Juli lalu, Hashim Djojohadikusumo, adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu menggelar jumpa pers. Rupanya pendiri dan pendana Partai Gerindra ini hendak membantah tudingan conflict of interest dari keterlibatan perusahaan perusahaannya dalam ekspor benih lobster.

Sudah jadi rahasia umum, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo membuat kebijakan kontroversial membuka kembali izin ekspor benih lobster. Jika menggunakan istilah Prabowo Subianto semasa kampanye Pilpres 2014 dan 2019, kebijakan ini adalah praktik pembocoran kekayaan alam Indonesia.

Dengan mengizinkan ekspor lobster -- Vietnam menjadi negara pengimpor utama -- Indonesia memberi bantuan kepada kompetitornya di pasar lobster. Dampaknya, Vietnam akan tetap menjadi pemimpin pasar lobster karena selalu tersedia benih dari pesaingnya, Indonesia.

Lebih bangke lagi, di antara 30an perusahaan yang mendapat izin ekspor dari Menteri KKP, hampir 20an persen (5 perusahaan) yang sudah diketahui merupakan perusahaan milik elit Partai Gerindra atau dipimpin elit-elit Gerindra, partai asal Edhy Prabowo. Termasuk di antara perusahaan tersebut adalah milik Hashim Djojohadikusumo, bos Edhy di Gerindra.

Lebih detil tentang skandal ekspor benih lobster ini, baca artikel "Elit Gerindra di Balik Kisruh Ekspor Benih Lobster, Apa Kata Prabowo?".

Nah, dalam konferensi pers 17 Juli, Hashim membantah keterlibatan perusahaannya, PT Bima Sakti Mutiara menciptakan kondisi konflik kepentingan. [Baca: "Adik Prabowo Subianto 'Ngeles' Soal Konflik Kepentingan Impor Benih Lobster"]

Setelah saya baca pembelaan diri Hashim Djojohadikusumo, saya paham bahwa ternyata adik Prabowo Subianto itu tidak paham apa maksudnya conflict of interest. Ironis.

Meski cukup sulit mendefinisikan dalam kalimat, pengertian konflik kepentingan sebenarnya terang-benderang.

Cambridge Dictionary mendefinisikan konflik kepentingan sebagai "A situation in which someone cannot make a fair decision because they will be affected by the result."

Kamus Oxford mengartikan conflict of interest sebagai "a situation in which the concerns or aims of two different parties are incompatible" atau "a situation in which a person is in a position to derive personal benefit from actions or decisions made in their official capacity."

Sementara kamus Merriam Webster menjelaskan konflik kepentingan sebagai frasa kata benda yang bermakna "a conflict between the private interests and the official responsibilities of a person in a position of trust."

Lebih jelas tentang konflik kepentingan dalam skandal izin ekspor benih lobster akan saya ulas dalam artikel berjudul "Klarifikasi Adik Prabowo SubiantoSoal Ekspor Benih Lobster, Konflik Kepentingan dan Oligarki" di Coffee4Soul.club atau di Kompasiana.com/tilariapadika.


Komentar

Postingan Populer